Satria-1, Satelit Penghubung Internet di Seluruh Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) telah merencanakan penentuan titik prioritas layanan internet dari Satelit Republik Indonesia, yang juga dikenal sebagai Satria-1.
“Satelit ini diharapkan dapat beroperasi secara efektif pada bulan Desember 2023 atau awal Januari 2024,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Bakti Kominfo, Arief Tri Hardiyanto, saat ditemui awak media di Orlando, Amerika Serikat, pada hari Minggu (18/6) waktu Amerika atau Senin (19/6/2023) waktu Indonesia.
Satelit Satria-1 akan dimanfaatkan untuk menyediakan akses layanan internet di 50 ribu titik di seluruh Indonesia, terutama di daerah Tertinggal, Terpencil, dan Terdepan (3T).
Layanan ini akan memberikan manfaat kepada sekolah, puskesmas, rumah sakit daerah, pemerintah daerah, serta sektor keamanan yang meliputi TNI dan Polri. Selain itu, akses internet ini akan tersedia secara gratis untuk fasilitas layanan publik.
Arief menyampaikan bahwa pemerintah belum menentukan titik-titik layanan internet yang akan didistribusikan oleh satelit Satria-1. Oleh karena itu, Kominfo akan melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menentukan daerah prioritas yang akan dilayani.
“Kami bekerja sama dengan Kemenko Polhukam, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh pejabat dari Kemenko Polhukam. Kami akan mengundang Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, Polri, dan TNI untuk mengidentifikasi titik-titik layanan yang dibutuhkan saat ini, sehingga dapat menjadi prioritas dalam persiapan segmen penggunaan,” ungkapnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa satelit Satria-1 berhasil diluncurkan dengan sukses menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, AS pada pukul 18.21 pada 18 Juni 2023 waktu Florida, AS atau pukul 05.21 waktu Indonesia pada 19 Juni 2023.
Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Pengadaan proyek ini dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bakti Kominfo sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) telah melaksanakan proses lelang pengadaan dengan menunjuk Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang