Pengertian Hard Disk
Hard disk adalah sebuah hardware yang biasa digunakan untuk menyimpan semua data digital (dokumen, foto, video, musik, aplikasi, dll) pada sebuah komputer atau laptop. Perangkat ini biasanya juga disebut sebagai HDD atau hard drive.
Selain HDD bawaan dari perangkat laptop/komputer, terdapat juga hard drive yang berjenis eksternal portable (seperti flashdisk) jadi praktis untuk dibawa ke mana-mana.
HDD merupakan perangkat penyimpanan data non-volatile. Artinya, perangkat penyimpanan akan tetap menyimpan data walaupun perangkat utama dimatikan. Saat kamu mematikan laptop/komputermu, datamu akan tetap ada di sana dan tidak akan hilang.
Bahkan, ketika laptop/komputermu rusak kamu tidak akan kehilangan data di HDD tersebut. Kamu tetap bisa mempertahankan datamu dengan mengambil HDD-nya dan mengakses datanya melalui laptop/komputer lain.
HDD menyimpan data berdasarkan ukuran file dalam satuan byte baik itu kilobyte (KB), megabyte (MB), gigabyte (GB), atau terabyte (TB).
HDD hadir dengan berbagai macam ukuran kapasitas yang mampu menyimpan hingga milyaran bytes. Semakin besar kapasitas HDD, maka semakin rendah kecepatan RPM-nya (rotate per minute).
RPM adalah kecepatan putar dalam jangka waktu satu menit yang dilakukan oleh salah satu komponen yang disebut platter.
Komponen Utama Pada Hard Disk
1. Platter
Platter terbuat dari bahan keras seperti aluminium, kaca atau keramik yang kemudian diselimuti dengan bahan magnetis yang berfungsi untuk menyimpan data di komputer.
Sebuah harddisk berkapasitas besar biasanya dilengkapi dengan platter yang lebih dari satu, yang disusun bertumpuk di tengah spindle.
Setiap hard drive memiliki kecepatan putar platter yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya, namun kecepatan yang banyak digunakan saat ini adalah 5.400 RPM.
2. Spindle
Spindle merupakan komponen yang berfungsi untuk menahan platter agar tetap berada di posisinya pada saat platter berputar. Selain itu pada spindle juga terdapat motor yang berfungsi untuk memutar platter dengan kecepatan yang tinggi.
3. Read/write head
Read/write head adalah komponen yang berfungsi untuk membaca, menulis, atau menghapus data pada platter.
Terdapat satu head di tiap sisi platter, satu sisi di atas berfungsi untuk membaca dan satu sisi di bawah untuk menulis. Dalam hal menjalankan fungsinya read/write head ini dibantu dengan actuator arm.
4. Read/write actuator arm
Read/write actuator arm berperan layaknya sebuah lengan pada jenis pemutar musik jaman dulu. Arm ini berfungsi untuk menyesuaikan posisi read/write head sesuai dengan lokasi data.
Fungsi Hard Disk
1. Menyimpan data software
Fungsi pertama adalah untuk menyimpan data perangkat lunak, penyimpanan data dari perangkat lunak ini dilakukan agar software tersebut dapat dibuka dan dijalankan pada perangkat komputer.
2. Backup data
Selain untuk menyimpan data, hard drive juga berfungsi untuk mem-backup website dan file komputer. Berkat kapasitas penyimpanan yang besar, HDD memang cocok untuk dijadikan tempat backup.
Backup data merupakan hal penting karena jika perangkat laptop/komputer rusak, data yang ada dalam hard drive ini akan tetap bisa diakses.
3. Tempat penyimpanan database
Salah satu elemen terpenting dalam suatu sistem komputer adalah database. Database dapat membantu sebuah program atau aplikasi agar berjalan baik.
Database umumnya disimpan di dalam hard drive pada komputer server untuk memudahkan akses dari berbagai client yang ingin mengaksesnya.
4. Menyimpan data dari sistem operasi
Selain penyimpanan database, fungsi hardisk umumnya sebagai tempat menyimpan data dari sistem operasi, seperti Windows. Baik Windows maupun OS lain membutuhkan HDD untuk dapat mengoperasikan sebuah komputer. Itu sebabnya, hardisk juga berfungsi untuk meng-install OS.
5. Menyimpan berbagai file pengguna
Tak dipungkiri, fungsi utama hard drive ini adalah digunakan untuk tempat penyimpanan berbagai file, baik itu dokumen virtual seperti .doc, .pdf, .mp3, dan lain-lain.
Cara Kerja Hard Disk
Pada hardisk terdapat sebuah komponen yang bernama platter yang terdiri dari material magnetik, gaya magnet digunakan pada penyimpanan komputer karena dengan demikian data pada komputer dapat tersimpan meski perangkat telah dimatikan. Ketika anda menyimpan data pada hardisk, data tersebut tidak hanya langsung ditulis begitu saja di platter.
Data tersebut disimpan dengan sangat rapi pada pola platter. Bit data tersusun secara konsentris dan melingkar yang kemudian disebut sebagai track. Setiap track dipecah menjadi area yang lebih kecil yang disebut sector. Sehingga begitu banyak informasi data yang dapat kita simpan pada hardisk meski dengan ukurannya yang terbilang kecil.
Karena hard disk adalah media penyimpanan fisik, ia rentan terhadap kerusakan, kehilangan data, atau kegagalan sistem. Oleh karena itu, sangat penting untuk secara berkala melakukan backup data yang penting ke perangkat penyimpanan eksternal atau ke layanan cloud guna menghindari kehilangan data yang tidak diinginkan.
Jenis - Jenis Hard Disk
1. HDD ATA/AIDE
HDD ATA (Advanced Technology Attachment) dan AIDE (Enhanced Integrated Drive Electronic) adalah standar baku yang digunakan suatu interface berbasis koneksi bus.
Disk seperti ini diciptakan agar hard drive mampu bekerja menggunakan bus PCI. Hardisk ini banyak digunakan pada PC (Personal Computer).
Keuntungan menggunakan tipe ini adalah harganya murah. Sementara kekurangannya adalah HDD ini perlu setidaknya dua kontroler atau lebih hanya untuk meningkatkan performa.
2. HDD SCSI
Hard drive SCSI menawarkan performa yang lebih baik dari pada ATA. Kelebihannya adalah mampu menjalankan beberapa disk drive yang aktif secara bersamaan.
Cara kerjanya adalah pada kasus adanya permintaan (request) besar-besaran untuk beberapa file kecil yang terdapat pada komputer server.
3. HDD RAID
Jenis ini dikenal memiliki performa dan tenaga yang kuat dan andal dalam menyimpan berbagai file besar. Disk ini dapat bekerja dengan baik walaupun komputer dipaksa untuk memacu performa tinggi.
4. HDD SATA
SATA (Serial Advanced Technology Attachment) adalah versi interface terbaru dari ATA. Kelebihannya adalah disk ini hanya menggunakan dua pertiga bagian dari ATA.
Hardisk ini juga memiliki kecepatan tinggi karena berkemampuan untuk mengurangi latency atau delay.
Dalam transfer data, hard drive jenis ini akan mengurutkan data secara paralel tanpa menggunakan master atau slave, sehingga kabel SATA hanya bisa digunakan untuk satu HDD saja.
5. HDD SSD
SSD sudah menggunakan memori komputer atau USB Drive. Jadi, hard drive jenis ini sudah tidak menggunakan komponen mekanik di dalamnya.
Tentunya, HDD jenis ini memiliki kecepatan transfer yang cepat dan harga yang lebih mahal daripada HDD jenis lainnya.
Sejarah Hard Disk
Sejarah hard disk dimulai pada tahun 1950-an dan telah mengalami evolusi yang signifikan sejak saat itu. Berikut adalah gambaran tentang perkembangan sejarah hard disk:
AMAC dan IBM 305 RAMAC (1956)
Hard disk modern pertama kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1956 dengan nama IBM 305 RAMAC (Random Access Method of Accounting and Control). IBM 305 RAMAC menggunakan piringan magnetik yang berputar dengan diameter sekitar 24 inci dan kapasitas penyimpanan sebesar 5 megabyte (MB). Pada saat itu, ini adalah inovasi besar karena sebelumnya data disimpan di dalam drum magnetik atau kertas.
Hard Disk Berbasis Disk Pack (1960-an)
Pada tahun 1960-an, hard disk dikembangkan dalam bentuk "disk pack." Disk pack adalah kumpulan beberapa piringan yang dirangkai dan dipasang bersama. Teknologi ini memungkinkan peningkatan kapasitas penyimpanan dan memungkinkan pertukaran cepat piringan jika ada kerusakan.
Hard Disk Berbasis Transistor (1960-an)
Pada akhir tahun 1960-an, muncul hard disk berbasis transistor. Teknologi ini memanfaatkan transistor sebagai komponen aktif dalam proses pembacaan dan penulisan data, menggantikan sistem mekanik yang sebelumnya digunakan. Perubahan ini meningkatkan kecepatan akses dan efisiensi energi hard disk.
Penurunan Ukuran dan Penambahan Piringan (1970-an)
Pada tahun 1970-an, hard disk mengalami penurunan ukuran fisik dan penambahan piringan. Selain itu, kapasitas penyimpanan terus meningkat. Teknologi ini membuat hard disk semakin efisien dan lebih terjangkau untuk digunakan dalam komputer pribadi dan sistem komputer lainnya.
SCSI dan IDE Interface (1980-an)
Pada tahun 1980-an, muncul antarmuka SCSI (Small Computer System Interface) dan IDE (Integrated Drive Electronics) yang memungkinkan hard disk terhubung dengan sistem komputer dengan lebih mudah. Antarmuka ini membuka peluang untuk menghubungkan beberapa perangkat penyimpanan secara bersamaan dan mempermudah penggunaan hard disk dalam komputer rumahan.
Perkembangan HDD Eksternal (1990-an)
Pada tahun 1990-an, perkembangan teknologi hard disk memungkinkan produksi HDD eksternal yang lebih portabel. HDD eksternal ini biasanya menggunakan antarmuka USB yang populer dan dapat digunakan untuk menyimpan data tambahan atau melakukan backup data dari komputer.
Pengenalan Solid State Drive (SSD) (2000-an)
Pada awal 2000-an, teknologi Solid State Drive (SSD) mulai diperkenalkan sebagai alternatif untuk hard disk tradisional. SSD menggunakan chip memori flash untuk menyimpan data secara elektronik tanpa ada bagian bergerak, sehingga memberikan kecepatan akses yang lebih tinggi dan daya tahan yang lebih baik.
SSD semakin populer (2010-an)
Selama tahun 2010-an, SSD semakin populer di kalangan pengguna karena harga per gigabyte-nya semakin terjangkau dan performanya yang unggul dibandingkan dengan hard disk konvensional. Banyak perangkat komputer modern, termasuk laptop dan PC, telah mulai menggantikan hard disk dengan SSD sebagai media penyimpanan utama.
Sejak saat itu, perkembangan teknologi terus berlanjut, dengan kapasitas dan kecepatan penyimpanan terus meningkat, sementara harga per gigabyte terus menurun. Meskipun SSD telah menjadi pilihan utama untuk kecepatan dan kinerja, hard disk tradisional tetap digunakan untuk keperluan penyimpanan data dengan kapasitas besar dan biaya yang lebih terjangkau.
Kesimpulan
hard disk atau yang biasa juga disebut dengan hard drive atau HDD ini adalah tempat penyimpanan data digital yang sudah terpasang di laptop/komputer (internal).
Selain Hard disk internal, HDD juga ada yang bersifat eksternal sehingga mudah untuk dibawa ke mana-mana. Bentuk HDD eksternal ini mirip seperti flashdisk namun lebih besar dan memiliki kabel penghubung.